TEGAR DAN MANTAP MENGIKUTI CAMP PRIA SEJATI KATOLIK ANGKATAN 11 DAN CAMP MODUL 3 ANGKATAN 1
(Sebuah refleksi iman dari minum secangkir pengalaman manis mengikuti proses pembelajaran jalan salib)
Salam damai dalam Kristus.
Perkenankan saya memperkenalkan diri,
NAMA : YOHANES LULUS WIDODO
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : JAKARTA ,4 APRIL 1969
PEKERJAAN : PASTOR ( tahbisan 28 Agustus 1997 )
TEMPAT KARYA SAAT INI : PAROKI ST.KLEMENS PURUK CAHU
KEUSKUPAN PALANGKA RAYA
TERMASUK ANGKATAN 11 PRIA SEJATI KATOLIK TAHUN 2009 DAN ANGKATAN 1 MODUL 3 TAHUN 2011
Dengan hati yang penuh
syukur, saya bangga bisa mengikuti Camp Pria Sejati Katolik dan mengikuti Camp Modul 3. Banyak pelajaran berharga saya dapatkan dengan mengikuti kedua Camp ini yang
sehakekatnya merupakan satu kesatuan proses pembentukan diri. Sebagai seorang
Pastor dan sebagai seorang pemberi retret, berbagai bentuk proses pembinaan
sudah saya ikuti, termasuk proses pembinaan di Filipina saat saya mengikuti
Kursus Bina lanjut di ATENEO de Manila sebagai seorang mahasiswa di Universitas
tersebut. Namun saya harus mengakui dengan jujur, apa yang saya dapatkan di
Camp Pria Sejati Katolik dan modul 3 ini sangat luar biasa. Saya tidak menganggap
semua proses pembinaan yang saya alami sebelumnya tidak berarti. Semua proses
yang ada membentuk saya, namun Camp Pria Sejati Katolik dan Modul 3 memberi saya suatu
pencerahan yang luar biasa. Motto Pria Sejati Katolik “KESEMPURNAAN SEORANG
PRIA DAN KESERUPAAN DENGAN KRISTUS ADALAH HAL YANG SAMA“, menyadarkan saya
untuk berusaha menjadi sempurna disituasi saya yang sering jatuh bangun menjadi
pelayan Tuhan di tempat saya ditugaskan.
Dalam Camp Pria Sejati Katolik,
sharing iman para pria di camp tersebut telah membuka mata saya akan kepedihan
mendalam yang dialami setiap pria dalam mengarungi bahtera keluarga. Saya sadar
masih banyak jutaan pria yang harus berjuang untuk menjadi pria sejati dalam
hidupnya tetapi selalu mengalami hambatan dan kesulitan. Mata saya semakin
terbuka saat saya mengikuti Camp Modul 3. Kesombongan diri, ego dan kekerasan
hati yang ditutupi topeng Sok Suci menjadi hancur. Camp ini membuka mata saya
akan teladan pelayanan yang sejati, rela berkurban dan sikap hati sebagai
seorang hamba.
Nilai-nilai jalan salib yang sudah lama
saya ketahui menjadi tercerahkan kembali. Rasa kepedulian yang hampir tersamar
menjadi terbuka dan terungkap secara nyata.
Dalam proses pembentukan
diri ini saya menemukan bahwa Camp Modul 3 yang merupakan kelanjutan dari Camp
Pria Sejati Katolik adalah kegiatan yang berusaha menghidupkan kembali
nilai-nilai “Jalan Salib” secara nyata dalam kehidupan para Pria Allah. Dari
kegiatan ini diharapkan lahirlah semangat para pria untuk memenuhi panggilan
mereka untuk menjadi maksimal yaitu serupa dengan Kristus. Sehingga para pria
dapat menjawab kebutuhan KeKristenan jaman ini dan mampu berperan aktif sebagai
bagian dari Kesatuan Tubuh Kristus.
Adapun Misi dan Visi
gerakan ini sangat luhur dan membawa arti nyata untuk saya secara pribadi
Visi PATRIOT (modul 3) adalah :
membawa setiap pria Allah untuk mencapai kemaksimalan kepriaannya yaitu menjadi
serupa dengan karakter Kristus.
Misi PATRIOT (modul 3) adalah :
pembentukan karakter pria yang tetap tegar di masa sukar, berani memikul salib, mau menyangkal diri, jujur dan taat, serta pantang menyerah di dalam Kristus,
sehingga semakin dewasa dalam iman, dan mampu berperan aktif dalam Kesatuan
Tubuh Kristus.
Hal yang luar biasa bagi saya dalam mengikuti kedua camp ini adalah model,
metode dan materinya sangat menarik. Camp Pria Sejati Katolik menekankan keternukaan
hati untuk sharing iman dengan kejujuran dan kerelaan bercerita apa adanya
serta mendapat peneguhan dalam kelompok kecil maupun besar. Untuk Camp PATRIOT bentuknya lain.
Model dalam Camp PATRIOT adalah berbentuk
pelatihan. Pelatihan disusun sehingga setiap pria mendapat kesempatan untuk
merasakan secara nyata setiap proses dalam Jalan Salib Kristus. Metode yang
digunakan dalam Camp PATRIOT adalah terdiri dari :
·
25% materi pengajaran
·
25% permainan dan diskusi kelompok
·
50% simulasi outbound.
Satu hal lagi yang sangat membuat saya terkesan adalah , semua instruktur yang
terlibat di dalamnya sangat komitmen dengan tugasnya, mau melayani dengan
sungguh-sungguh ( penuh pengorbanan ) . Mereka juga bersedia untuk mempelajari
Kitab Suci dengan penuh keseriusan. Bagi saya hal ini sungguh luar biasa.
Harapan saya, rekan-rekan pastor mendukung gerakan ini, sehingga semakin banyak
pria-pria mengalami seperti yang saya dan rekan-rekan di Pria Sejati. Memang
saya harus mengakui, gerakan ini dipopulerkan oleh saudara-saudara kita dari
Gereja Protestan, namun kalau hal ini sangat berarti mengapa kita tidak dengan
rendah hati untuk ikut belajar. Kita masukkan unsur katolisitasnya. Semoga pria-pria Katolik terbuka hati untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan ini.
Demikianlah sharing iman dari saya, semoga bisa berarti bagi banyak pihak.
Tulisan secara lengkap dan mendalam sebagai suatu refleksi iman akan saya
tuliskan di lain waktu. Terima kasih Tuhan memberkati.
Salam dalam kasih Tuhan
Pastor Yohanes Lulus Widodo Pr